The 8th International Conference of Design for Sustainability. At Kitakyushu. Hari ke 4

Hari ke 4 di Kota Kitakyushu dalam acara ICDS. Acara hari ini adalah mengikuti seminar dari beberapa pembicara dan juga diskusi kelompok yang dibagi menjadi kelompok energy, community, manufacturing, circulation.
Seminar dengan pembicara Kamono Shuichi kepala kantor biro promosi tentang masa depan lingkungan hidup Kitakyushu, beliau membahas tentang kota Kitakyushu dan perkembangan lingkungannya. Setelah 10 menit menyajikan presentasi, pembicara berikutnya Sok Visal dari The Urban Poor Development Fund in Cambodia . Mr. Sok Visal mempresentasikan tentang kegiatannya membangun lingkungan kumuh/slum area di negaranya. Beliau seorang arsitek dan beristrikan seorang arkeolog arsitektur bernama Theary visal. Mr. Sok Visal membantu masyarakat miskin di kamboja untuk mendapatkan rumah tinggal yang layak, beliau mengikutsertakan mahasiswa arsitektur di negaranya dan dari negara Thailand untuk membantu mendesain dan juga ikut proses dalam membangun. Setelah Mr. Sok Visal, pembicara berikutnya adalah Manabu Akaike(pernah lihat di NHK World). Manabu Akaike berbicara tentang produk desain yang muncul saat ini lebih kreatif dan berwawasan lingkungan. Ms Suvendrini Kakuchi seorang wartawati sebuah media di Jepang, selain wartawati beliau adalah penulis dan melakukan kegiatan sosial di Sri Lanka. Ms. Kakuchi sudah tinggal di Jepang selama hampir 30 tahun, beliau sangat dihormati karena tulisannya menempatkan suara rakyat di depan. Di Sri Lanka, Ms. Kakuchi membina wanita-wanita disana untuk membuat kerajinan dan berbagai hal untuk menambah penghasilan keluarga.


Mr. Sok Visal dan istrinya















Ms Suvendrini Kakuchi















 




Pembicara dibatasi oleh waktu, tiap pembicara mendapat waktu 10. Setelah pembicara mempresentasikan karya dan kegiatan mereka, maka diadakan tanya jawab dari peserta confrence. Seperti di Indonesia ternyata, para peserta tidak mempunyai kepercayaan diri untuk bertanya kepada pembicara. Dan akhirnya ada beberapa orang yang bertanya kepada pembicara. Saya lebih tertarik dengan karya dan kegiatan dari Sok Visal, maka setelah acara tersebut selesai saya selalu dekat dengan beliau dan bertanya tentang program arsitekturnya. Beliau memulai menata permukiman kumuh sejak tahun 90'an. Para mahasiswa arsitektur di Kamboja diikutsertakan dalam proses desain, bersosialisasi dengan masyarakat sampai proses membangun. Seperti biasa, mahasiswa yang ikut program ini datang dan pergi silih berganti. Ada mahasiswa yang sudah bekerja datang dan membantu lagi dengan intensitas yang terbatas dan semampu mereka.
Setelah selesai tanya jawab, kami istirahat makan siang. Saat itu di lapangan dekat Kitakyushu Innovation Gallery & Studio ada acara festival. Banyak tenda-tenda makanan dan juga klub-klub kegiatan di Kota Kitakyushu khususnya di Higashida area. Masyarakat kota ada yang menunjukan kebolehan mereka bernyanyi, menari dan bermain atraksi. Saat saya dan Piet asyik mengamati dan berjalan-jalan, tiba-tiba kami di seret menuju tenda radio lokal Kitakyushu. Kami harus bersedia di wawancara secara live. Kami diberi pertanyaan sepeti kesan-kesan di Jepang, makanan favorite dan buah favorite di Jepang, dan beberapa hal mengenai kota Kitakyshu. (sepertinya sih, agak lupa)



BBQ

Diwawancarai oleh stasiun radio lokal



























Penyanyi lokal :)




















Stand bambu




















Duduk di bangku bambu














Setelah istirahat makan siang, kami berkumpul sesuai kelompok dengan tema yang sudah kami pilih sendiri. Saya memilih Energy dan Community. Ternyata saya ada di kelompok energy. Di kelompok ini saya bertemu Anne (Andante Hadi Pandyaswargo, tertulis di kartu namanya) seorang lulusan S3 dari Waseda. Anne wanita cantik dari Indonesia ini sudah lama tinggal di Jepang, kira-kira 7 tahun. Anne kuliah di Waseda dan S2 di Jerman, setelah itu melanjutkan kuliah S3 di Waseda lagi. Keren !!!!!!!! saya aja hampir 4 tahun kuliah S2 di UNIKA Soegijapranata. (ngapain selama ini...kebanyakan NGAPLO kali). Sekarang lagi tesis kok hehehe...mudah-mudah an cepet lulus jangan jadi MACAN KAMPUS


Kelompoknya Anne














Presentasi soal managemen energy di Kitakyushu*sepertinya














Di kelompok energy ini saya diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri dan mempresentasikan karya asritektur saya setelah pembicara mempresentasikan materi tentang Energy. Puncak dari acara, kami dibagi menjadi 5 kelompok untuk berdiskusi dengan tema dasar energi. Tema kelompok saya adalah Energy & Community. Di kelompok saya ada 5 orang, satu dari pemerintah kota Kitakyushu, 1 pengusaha, 1 dari Waseda, satu dari masyarakat Kitakyushu dan terakhir saya. Karena saya mahasiswa, maka saya ditunjuk menjadi ketua dan yang mempresentasikan dari hasil diskusi. Diskusi diawali dengan pertanyaan "apa yang akan Nico san (saya) lakukan untuk kebutuhan energy di komunitas/kota anda ?", waduh agak bingung, dengan diskusi yang panjang saya nyeletuk "koperasi energy". Saya jelaskan konsep Koperasi ke temen kelompok. Koperasi ini membuat energy alternatif dan terbarukan dan dikonsumsi oleh anggota koperasi. Keuntungan akan kembali keanggota dan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan. Sumber energi listrik didapat dari Solar panel, turbin angin, turbin tenaga air (sungai) dan juga biogas. Seketika itu ada pertanyaan dari pemerintah kota Kitakyushu "apakah pemerintah dan industri akan diikutsertakan untuk membuat sumber energi ini ? " saya jawab "TIDAK, saya tidak percaya peemerintah dan industri/perusahaan. Pemerintah mempunyai agenda politik sendiri dan memiliki program sendiri. Jika ini tidak sesuai program pemerintah, dipastikan pemerintah tidak akan membantu. Pemerintah di negera saya sibuk mengurusi diri sendiri dan kebanyakan korupsi. Untuk perusahaan, mereka hanya memikirkan diri sendiri, CSR mereka berkedok. Kadang mereka bekerjasama dengan pemerintah dan menekan masyarakat." perkataan saya ini sesuai dengan keadaan Indonesia sekarang. Mendengar pernyataan saya, temen-temen tertawa. "Jadi, bagaimana membangun energi listrik ini ?", saya jawab sekenanya "uang dari anggota koperasi, mereka mandiri saat ini. Tetapi jika berhasil, saya yakin pemerintah dan perusahaan akan datang membantu". Diskusi selesai dan saya mempresentasikan pemikiran dari kelompok saya. Di kelompok ini saya diposisikan sebagai pemberi kebijakan, diposisikan sebagai pemikir, diposisikan sebagai pengambil keputusan dan dicecar dengan banyak pertanyaan yang kadang saya jawab apa adanya dan ngaco. Temen-temen kelompok saya sangat baik dan memiliki ide-ide yang kreatif. Pengalaman yang hebat.
Akhir acara, Anne dan Saya di tunjuk oleh Mr. Hiroshi Onoda untuk me-report hasil diskusi kelompok Energy dan mempresentasikannya di hari berikutnya. Acara belum selesai, di penginapan JICA sudah banyak orang mempersiapkan makanan untuk acara welcome party. again ????. Ini gila !!!! makan spageti, nasi goreng, pasta dan banyak lagi. Setelah kenyang, saya mandi dan lanjut membuat materi untuk presentasi esok hari.
Anne yang belum lelah ditemani oleh temannya dari Thailand (saya lupa namanya) dan juga pak Onoda membuat materi untuk presentasi. Di sini saya seperti macan ompong, tidak ada inovasi dan sedikit kreatifitas untuk membuat presentasi yang menarik. Dari sekian banyak slide, saya hanya membuat 1 slide tentang hasil kelompok saya saja. (Edan, gila, pekok, komplong !!!!). Setelah Anne menyelesaikan materi presentasi, kami me-simulasikan presentasi tersebut dibantu dengan teman Anne untuk menghitung waktu. Jam 9.30, kami selesai mengerjakan presentasi untuk hari esok. Anne dan temannya pulang ke penginapan mereka yaitu di Kokura Jo, letaknya jauh dari JICA tempat saya menginap. Pak Onoda menawari mereka tumpangan dan mengantar mereka ke penginapan.
Hari ke empat saya tutup dengan tidur nyenyak dikasur yang empuk. ZZZzzzzZZzz

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer