Ngaplo di Karimunjawa seri 2 (bersama Senta)

Tidak ada anti untuk datang ketempat yang sama dalam kamus traveling saya. Karimunjawa menjanjikan keindahan yang tiada henti bagi saya. Wisata gratis ini (dibayarin mas kacang) berkedok survey untuk perencanaan masterplan PPP (pelabuhan perikanan pantai). Beruntungnya saya dan senta, hehehehehe. Setelah mengambil data yang diperlukan, kita spontanitas mencari objek wisata yang bisa di jelajahi dan di nikmati. Penjelajahan pertama kita menyewa sepeda motor dengan harga sewa 60 ribu mencari pantai yang sepi untuk "ngaplo" disana. Kita susuri jalan-jalan setapak yang cukup untuk sepeda motor, tetapi sebelumnya kita bertanya kepada penduduk sekitar tentang keberadaan pantai yang bisa dicapai. Alhasil mendapatkan pantai yang cukup bagus, dimana ada suara ombak dan kicaua burung disana. Pohon yang rindang di dekat pantai menjadi perlindungan kami dari terik matahari. Angin sepoi-sepoi menggerayangi tubuh kita (lebay deh...). Menulis di pasir "senta-sa*i", cieee...cerita lama senta. Cukup lama di pantai ini (yang tidak kita ketahui atau lupa namanya) kita cabut mencari setetes air minum karena tenggorokan ini terasa kering dan mengering.



hari pertama melihat sunset di pelabuhan umum
Setelah tiba di Krimunjawa, kita istirahat sejenak di hotel. Sekitar jam 16.30 kita berjalan kaki ke pelabuhan untuk melihat sunset dan foto di samping ini hasil dari jepretan saya.










hari kedua setelah survey kita hunting tempat ngaplo

Di pantai yang saya lupa namanya, di daerah timur pulau karimunjawa. Pantai yang tenang tetapi kita msih bisa mendengar deru ombak. Sayang pantai ini masih banyak sampah berserakan.








bayangan saya, cukup konyol
















senta, ngaplonya bergaya




















di dermaga dengan es teh bungkus

Destinasi kedua adalah menikmati sunset di dermaga kecil sebuah penginapan. Sebelum turun ke kecamatan Karimunjawa untuk mencari minuman dan makan, kita melihat sebuah dermaga kecil dan panjang dari jalan yang kita lalui. Kita menentukan itu destinasi berikutnya. Setelah makan dan minum sore itu kita berangkat kedermaga ini dengan tidak lupa membawa es teh bungkus. Sambil melihat sunset kita minum es teh hehehe...











melihat sunset di dermaga kecil














ujung gelam














mencoba low speed capture
















langit dan laut setelah sunset




















hari ketiga, numpang kapal mas jambrong

Di hari ketiga, kita secara spontan menuju ke dermaga perikanan dimana ada banyak orang-orang menyewa kapal untuk berwisata ke pulau dan juga bersnorkling. Kita menawarkan diri untuk ikut dalam rombongan kapal kepada seorang Tour Leader (lupa namanya) dan mas TL ini bersedia memberi tempat untuk ikut tour paket jelajah ini dengan menawarkan harga 100 ribu per anak selama 1 hari penuh. Wokey, kita bersedia untuk ikut dengan pakaian seadanya tanpa ada persiapan yang berarti kecuali sebuah kamera nikon saya d40x yang selalu saya bawa. Destinasi pertama ke spot snorkling menjangan kecil (dulu pernah disini). Kami disuguhkan ikan-ikan yang ramah dan juga keindahan bawah laut yang masih asri.








terlalu sombong

Mencoba untuk tidak menggunakan pelampung, "secara" tubuh saya terdiri dari pelampung hehehe...

















pulau geleang, bakrie punya katanya

Destnasi kedua, kita menuju ke pulau Geleang. Pulau dengan pantai berpasir putih dan menyenangkan. Selain menikmati keindahannya kita makan siang di sini dengan membakar ikan kakak tua dan beberapa ikan lainnya. Nikmat sekali, ditemani dengan buah semangka yang segar.






membakar ikan

Membakar ikan laut dengan serabut kelapa, tanpa ada kipas untuk menjaga api menyala cukup dengan angin yang berhembus dari pantai menuju darat.









sajian khas berselera

Semangka yang menyegarkan sebagai pencuci mulut.




















lanjut snorkling lagi



Setelah berlama-lama di pulau Geleang, kita menuju spot snorkling lagi. Saat itu masih sangat panas, matahari begitu terik. Kira-kira waktu itu jam 2 siang kita bersnorkling. Kulit saya yang hitam menjadi langsat (hitamnya). Saya dan teman-teman waktu itu masih tetap bersemangat ber-snorkling ria. Anemon-anemon laut yang bagus, sayang tidak melihat "nemo" disini. Mungkin "nemo" sedang syuting film sinetron kejar tayang dengan judul "nemo naik haji" hehehehe...












nyiur melambai di ujung gelam

Setelah cukup lama ber-snorkling, kita menuju ujung gelam untuk menikmatai sunset atau matahari tenggelam. Banyak orang berjualan disini, mulai dari gorengan yang hangat, kelapa muda, es teh, bir (enak kih...), air mineral, mie instan dan masih bayak lagi. Kita mengobrol banyak disini, karena suasana sudah cukup dekat dengan teman-teman satu perahu. Ada dodo yang cerita tentang SPG paragon (hehehehe...ini menarik), cerita-cerita konyol lainnya dan ngerumpi soal rombongan sebelah kita yang dari Surabaya dengan wanita-wanita cantiknya akan tetapi sayang dengan pria-pria yang tidak setampan kita.(ini jujur loh..wkwkwk). Dapat juga rekomenadasi wisata kuliner di jepara dan kudus yaitu soto. Di jepara ada soto haji Ismun yang katanya lezat, banyak orang yang beli disana dan mengantri (edan...). Sedang di kudus ada soto pak Ramidjan letaknya di kios-kios sekitar simpang tujuh (dan akhirnya kita kesini tetapi hari sabtu tutup )




senta sang petualang

Setelah asyik mengobrol, kita jalan-jalan menyususri pantai di ujung gelam sambil menunggu sunset. So damn beutyfullllllll (sok british...). Gambar sebelah ini senta in action melihat sunset dengan duduk di batu karang. Seperti seorang petualang dan ini cocok untuk iklan produk rokok. (ayo yang berminat dengan senta sebagai talent iklan, bisa hubungi saya)




berfoto dengan teman-teman sekapal

Kita berpose membelakangi matahari yang akan tenggelam, jadi yang terlihat adalah siluet diri kita masing-masing.










setelah pulang, rembulan muncul dari timur

Setelah pulang dari unjung gelam, saya sempatkan mengambil gambar rembulan (bulan purnama)diatas bukit pulau Karimunjawa. Bulan itu seperti sebuah bola yang akan menggelinding dari bukit tersebut, ini bagus menurut saya.








Malam hari setelah perjalanan yang melelahkan namun menyenangkan ini kita tutup dengan bertemu teman-teman satu perahu tadi di alun-alun Karimunjawa. Kita saling bertukar file foto-foto yang kita telah kita abadikan. Disana juga bertemu dengan mas Mbul (dengan rambut gondrong keritingnya) dan juag mas Jambrong (yang punya kapal, peralatan dan merangkap sebagai Tour Leader). Sambil beli teh hangat, kita ngobrol tentang Karimunjawa mulai dari wisata, budaya, hal-hal mistis, sejarah dan banyak lagi. Saya sangat kagum dengan mas Jambrong yang memiliki cita-cita yang begitu besar yaitu membuat buku tentang Karimunjawa (jika ada yang berminat menjadi penulis dan menerbitkan, tolong bisa di bantu). Jarang ada anak muda yang di pelosok(bukan mengejek) memiliki pemikiran yang begitu luas dan hebat, apalagi mas Jambrong berlatarbelakang seorang penjual es kelapa dulunya. Banyak sekali pelajaran yang kita dapat dari Karimunjawa, semoga tidak menjadi kenangan. (next entri yang lebih detail dan kocak dimana saya dan senta makan sayur nangka berkali-kali dan sebagainya)



Komentar

Postingan Populer